Minggu, 11 November 2012

Strategi Komunikasi Kampanye Politik

Pertemuan tanggal 6-Nov-2012
Oleh: Yugih Setyanto

Berbicara tentang kampanye politik pastinya yang terlintas di benak kita adalah tentang partai, pemilu, para calon kandidat,dukungan dari masyarakat. Heeemm.... Akan tetapi bagaimana strategi komunikasi yang para kandidat politik tersebut lakukan untuk mencari dukungan dari anda semua???

 
Melihat foto ini tentunya masih segar di otak kita akan pemilihan Gubernur yang baru-baru ini dilaksanakan. Pemenang juga sudah ditentukan yakni pasangan  Jokowi dan Basuki T. Purnama (Ahok), pasangan ini menang karena cara berkomunikasi mereka dengan masyarakat yang baik, dan pemilihan kata -kata yang enak didengar sehingga masyarakat cenderung lebih menyukai pemimpin yang ramah, mudah bergaul dan mau turun langsung ke lapangan melihat keadaan mereka.

Yugih Setyanto pada pertemuan ini menjelaskan Dinamika Politik Pasca 1998

 
Gambar diatas adalah gambar Kerusuhan Mei 1998 saat itu keadaan Jakarta sangatlah memprihatinkan banyak orang-orang yang tidak bersalah menjadi korban.

Dinamika Politikj Pasca 1998:
1. 34 Provinsi yang baru ditambah oleh Kalimantan Utara pada 25 Oktober
2. 497 Kabupaten dan Kotamadya
     Jumlah ada 531 Pemimpin Daerah, itu berarti ada 531 Pilkada.

Nilai Budaya dalam kampanye Pilkada 2012:
- Pencitraan : semua kandidat ingin agar suara mereka mendapat yang paling banyak maka mereka harus melakukan dan menciptakan image masyarakat yang bagus.


 
Ini adalah keadaan Foke dan Jokowi saat mereka mengutarakan kegiatan atau rencana kerja mereka di masyarakatagar mendapatkan pencitraan di masy.

- Selain Menciptakan Pencitraan mereka juga melakukan Debat Politik dalam debat inilah terlihat bagaimana cara berkomunikasi merka untuk memenangkan hati warga masyarakat. Debat yang dilakukan para kandidat Gubernur ini disiarkan di TV sehingga masyarakat semua tau dan mantap siapa yang mereka pilih

 
Debat ini adalah yang disiarkan di televisi dalam debat ini para Kandidat Gubernur saling mengutarakan semua prospek kerja mereka dan janji-janji mereka apabila terpilih sesuai dengan waktu yang telah diberikan oleh MC.

Kampanye Berorientasi Pada Kandidat

Berusaha meraih dukungan yang banyak melalui kampanye politik. Melaui kampanye politik yang dilakukan mendapatkan dampak sb:
 

 
 
Semua itu adalah dampak dari kampanye yang dilakukan Gubernur kita  Jokowi dan Ahok semua pendukung mereka menggunakan baju kotak-kotak merah, baju itu juga lumayan laku di pasaran juga untuk semua kalangan usia. Pendukung mereka juga membuat boneka mirip Jokowi Ahok. Bisa dilihat betapa warga Jakarta sangat menyukai Jokowi dan Ahok.

Citra adalah tujuan utama dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan masy. atau PR. 

Efektifitas Komunikasi Politik
-Kandidat Politik harus dapat menimbulkan kesamaan presepsi Pilkada- Konstruksi.
Contoh: Gubernur kita Jokowi membangun kedekatan dengan masyarakat dengan janji akan diberikan kartu sehat, sehingga masy. kurang mampu yang berobat akan bebas dari biaya.
 

 

Kegiatan yang dilakukan Jokowi dalam efektifitas Komunikasi Politiknya juga dengan masuk kampung berinteraksi dengan masyarakat sekitar dan yang paling penting Jokowi mau mendengarkan keluhan dari warga juga mendengarkan apa yang diinginkan masyarakat dari Gubernurnya.

Budaya Kolektif              vs         Paguyuban

-Bernilai tapi                                berada di tengah-
  tidak menen-                               tengah masy. cth musyawarah, Dukungan Sosial
  tukan

Indonesia lebih menyukai Budaya Paguyuban yakni Pemimpin yang mau datang ke masyarakatnya, mau berinteraksi denagn mereka dan yang terpenting mendengarkan apa yang mereka inginkan.

Jejak Kekuasaan

- 2001 berjarak kekuasaan tingggi
- 2012 indikasi jarak kekeuasaan yang rendah contoh; menjelang pemilu Jokowi mau menginap di rumah masy.

Yugih Setyanto dalam penelitianya mengenai Bentuk Kampanye Politik yang khas menambahkan bahwa dalam Politik butuh adanya:
- Kerendahan Hati
- Dukungan Sosial lebih penting daripada pencapaian 
-Propaganda secara halus

Kesimpulan

Membangun Pencitraan kandidat berdasarkan nilai-nilai budaya harus:
-mereduksi jarak kekuasaan
-Berorientasi pada nilai feminintas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar